Menjadi Jurnalis Warga Yang Baik

Kemajuan dunia tekhnologi tidak selamanya bisa di pandang dari kacamata negatif. Tekhonologi kadang kala memang ‘terlalu banyak’ mengubah ‘sisi manusia’ dari manusia. Cara hidup berubah dengan drastis, rokok bukan satu-satunya teman saat nangkring di kamar mandi. Manusia modern memutuskan bahwa handphone telah menjadi lebih melekat daripada perhiasan-perhiasan yang dikenakan. Bahkan banyak orang melakukan aktifitas mengirim pesan dan bersosial media ketika mereka sedang buang air besar. Fyuht.

Namun kita tak boleh menutup mata tekhnologi juga memberikan banyak kepada umat manusia. Tekhnologi telah memungkinkan seseorang bisa bertukar pesan dengan cepat dan mudah. Tekhnologi memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan manusia dalam sekejap mata. Google misalnya, telah menjadi ‘sang maha tahu’ dan mampu menjawab segala pertanyaan yang ada. Ia memiliki jutaan web atau situs dengan masing-masing situs memiliki jutaan informasi. Dahulu, informasi didapatkan dengan susah payah melalui surat kabar. Sebagian mesti mengungsi ke tetangga untuk sekedar mendapatkan update berita dari radio dan televisi. Sekarang, setiap tempat dan setiap detik memungkinkan dalam aktivitas pertukaran informasi. Kemudahan-kemudahan seperti inilah yang memberikan ruang kepada masyarakat untuk sebenarnya mampu menaiki piramida informasi. Berkat tekhnologi, dunia telah mengubah wajahnya dari informasi satu arah yang dahulu hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha media, ke wajah informasi dua arah dimana masyarakat memegang peranan penting, bukan hanya sebagai klarifikator berita melalui komentar-komentar web namun juga menjadi content creator dengan menulis atau membuat video di blog. Atas dasar itulah, seharusnya citizen jorunalism atau jurnalisme warga dapat menjamur ditengah-tengah kita.

Mengutip dari wikipedia, Jurnalisme Warga adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita.[1] Dalam jurnalisme warga, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen media tapi juga bisa terlibat dalam proses pengelolaan informasi itu sendiri. Pelibatan itu meliputi membuat, mengawasi, mengoreksi, menanggapi, atau sekadar memilih informasi yang ingin dibaca. Karena itu, dikatakan bahwa jurnalisme warga tidak hanya memberi tempat tapi juga menyarankan dan mendorong pembaca untuk terlibat di dalamnya.

Jurnalisme warga memiliki beberapa ciri Anti Mainstream, Memiliki Komunikasi 2 Arah, Biasanya Non Profit dan Tidak membedakan antara Profesional dan Amatir Jurnalis.

George Moyser mengatakan Jurnalisme Warga adalah jantung demokrasi. Hal ini sebagaimana prinsip demokrasi yang membuka ruang bagi siapa saja untuk bersuara. Sudah seharusnya masyarakat lebih mau menyuarakan aspirasinya melalui aktifitas-aktifitas jurnalistik untuk menghasilkan informasi yang berimbang. Dalam Buku The elements of Journalism, Bill Kovach & Tom Rosentsiel mengatakan bahwa Peran Jurnalisme dalam Demokrasi adalah sebagai Anjing Penjaga. Robert a Dahl menyampaikan Indikator demokrasi dalam suatu negara adalah keberadaan jurnalisme yang independen.

Jurnalisme warga memiliki beberapa kelebihan diantaranya: (1) Mudah dan Murah; dengan banyaknya warga maka sumber informan bisa dekat langsung dengan lokasi peristiwa. Ditunjang dengan perkembangan internet yang luar biasa sehingga siapa saja bisa mentransfer berita dalam bentuk tulisan, gambar atau video dengan cepat. (2) Munculnya Sudut Pandang Baru; terlibatnya masyarakat yang beragam berpotensi melahirkan banyak sudut pandang baru. (3) Mendukung Budaya Menulis; Mendorong masyarakat terlibat aktif dalam ruang jurnalistik. (4) Kontrol Sosial / Anjing Penjaga; banyaknya warga yang terlibat juga mendorong kritik sosial dan (5) Independensi Berita; Tidak terikat dengan jaringan tertentu.

Dibalik itu, Jurnalisme Warga memiliki beberapa kelemahan yang mesti kita minimalisir. (1) Maraknya Berita Hoax; Adanya kebebasan dan ketiadaan aturan membuat berita yang dipublikasi terkadang memiliki kualitas rendah selain itu juga kebenaran berita yang tidak pasti menjadi sesuatu yang patut untuk diantisipasi (2) Kualitas Berita; kebanyakan jurnalis warga bukan dari kalangan profesional, sehingga banyak menggunakan prasangka dan kurang objektif. (3) Tidak Berkesinambungan; karena tidak dikelola secara profesional, biasanya platform jurnalisme warga tertentu gampang gulung tikar. (4) Tidak Memiliki Hak Jawab; jika tidak bijak dalam membuat konten rentan berujung pada perkara hukum.

Jenis-jenis jurnalisme warga juga sangat banyak untuk kita pilih sesuai minat. Setidaknya ada 5 jenis platform yang sering kita temui sehari-hari. (1) Surat Pembaca; sebuah media biasanya memberikan ruang bagi pembaca untuk berpartisipasi menulis, mengrkritik, mengajukan saran dan lain sebagainya. hal ini sudah termasuk dari partisipasi masyarakat dalam penyampaian informasi. (2) Halaman Sosial Media; yang paling mudah dan marak dilakukan adalah membuat berita melalui akun-akun atau cataan di sosial media. (3) Blog pribadi; Blog pribadi seperti wordpress atau blogspot juga menjadi ajang yang efektif untuk menuangkan ide dan gagasan. (4) Web Kontribusi; beberapa web memberikan ruang partisipasi yang luas bagi warga untuk terlibat dalam kepenulisan. Seperti halnya wagers.id (5) Wiki; penyediaan informasi tertentu dengan memungkinkan warga melakukan penyuntingan atau penambahan informasi. Contohnya adalah wikipedia.

Agar jurnalis warga benar-benar bisa memberikan sumbangan yang baik bagi masyarakat, setidaknya jurnalis warga mesti memperhatikan beberapa poin berikut ini. (1) Menguasai Ilmu Dasar Jurnalistik; yakni memahami Pengertian Berita, Nilai Berita, Unsur Berita, Struktur Naskah Berita, Bahasa Jurnalistik dan Kode Etik Jurnalistik. (2) Memahami Prinsip Dasar Jurnalisme Warga; yakni Akurasi, Kecermatan / Ketelitian, Keterbukaan, Kejujuran dan Independensi. (3) kekuatan Berjejaring; karena tidak didukung pendanaan yang kuat, maka kesinambungan jurnalisme warga sangat didukung oleh kekuatan berjaring atau membangun komunitas. (4) Membuka Komunikasi; salah satu cirikhas Jurnalisme Warga adalah adanya informasi dua arah sebagai check and balance sebuah berita. (5) Asas Manfaat; jurnalisme warga adalah ketika berita dari, oleh dan untuk warga.

Menjadi jurnalis warga yang baik akan mampu memberikan impact positif bagi kehidupan luas. Memberikan informasi-informasi yang baik kepada masyarakat akan membantu negara kita lepas dari polusi hoax dan ujaran kebencian yang telah menjangkiti hampir 90% langit informasi kita. Yuk, mulai sekarang lebih aktif menulis untuk berbagi kepada masyarakat.

Gabung dengan Wagers.Id dan bagikan pengalaman positifmu kepada masyarakat. Daftar

Artikel, Berita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Rekomendasi
Populer This Month
Populer
Direktori