Deddy Kokbunder adalah nama yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, lebih-lebih bagi mereka yang memiliki cita-cita untuk menjadi konten kreator. Deddy Kokbunder menjadi salah satu pelopor dunia podcast di Indonesia dan jadi pelecut kesuksesan mereka-mereka yang menempuh karir sebagai konten kreator. Sayangnya, seperti cerita sukses di belahan dunia manapun, ini bukanlah hal yang dapat dengan mudah di duplikat oleh sembarang orang. Penampilan bisa diduplikat, gundul habis kepala, mempertebal alis hingga memakai singlet, tapi mendekati kesuksesan Dedy Kokbunder bak mimpi di siang bolong.
Di salah satu sudut kota, para konten kreator berbakat berkumpul mendiskusikan hal ini (catat: Bakat saja tidak cukup untuk jadi sukses). Saling curhat cecemenye soal konten digital. Bahas Facebook Profesional yang lagi hits dengan dollar-dollarnya, ide-ide buat konten hingga tantangan untuk secara istiqomah membuat konten yang berkualitas. Yang tidak ketinggalan tentu saja membahas Dedy Kokbunder. Sebagai bapak podcast ia memiliki 1000 cerita yang sangat menginspirasi dan diikuti jejaknya. Rahasia suksesnya dikuliti satu persatu.
Pertama, Deddy Sukses Karena Takdir
Kalau bukan karena takdir Dedy Kokbunder tidak mungkin sukses, karena siapalah Dedy di tengah gugusan galaksi yuang teramat luas. Suasana Romadlon memang membuat tongkrongan-tongkrongan lebih syar’i sehingga melahirkan pemikiran yang sebegini religius. Mau sekuat apapun usaha seseorang, ia masih harus berhadapan dengan takdir. Yang ini mustahil dilawan.
Yang Kedua, Konsistensi
Sikap konsisten Deddy ini lahir karena ia mengetahui takdirnya. Ia jadi semangat, hidupnya lebih pasti. Ia tahu betul hidupnya ada di podcast jadi tidak perlu susah payah memikirkan opsi-opsi lain. Berbeda dengan konten kreator kecil yang masih dipenuhi jutaan pertanyaan mengenai masa depannya. Kadang ia kepikiran untuk jadi PNS, kadang kepikiran jadi tukang cukur rambut dan bahkan kadang-kadang kepikiran untuk buka bisnis rental playstation. Hasilnya jauh dari konsisten, pikirannya kemana-mana. Nggak fokus.
Yang Ketiga, Deddy Sudah Memiliki Basic Publik Figure
Tidak semua orang bisa terkenal. Tidak semua orang juga lahir dari keluarga terkenal. Yang jelas, jika sudah terkenal semuanya akan jauh lebih mudah. Jika kamu terkenal kamu bisa merambah ke bisnis apa saja. Jualan parfum hingga jualan martabak pun berpotensi laris manis tanjung kempol. Begitupun bikin podcast. Yang sulit itu merintis agar diri kita menjadi terkenal, dan kuncinya…
Keempat, Keterkenalan itu dimulai dari Kontroversi
Deddy termasuk orang yang tidak takut dengan kontroversi. Ia berani berbeda dari artis-artis yang lain. Personal branding nya kuat. Deddy is Deddy Kokbunder. Di tengah jutaan bayi yang lahir dengan nama Deddy tidak ada yang bisa mengalahkan keterkenalan Deddy Kokbunder. Palingan yang mendekati ya cuma Deddy Mizwar dan Dedy Mulyadi. Deddy Kokbunder tidak takut dengan kontroversi. Sosoknya kontroversial. Konten-kontennya juga kontroversial. Judul-judul podcastnya gila. Misalnya saja “Nopek itu siapa dia kok jualan perempuan?”, “Puasa Kok aku San9e, Batal Gak?” Luar biasa menggelegar dan mengundang bapak-bapak berkumpul. Deddy tidak segan mengundang artis kimplah-kimplah, tapi bak gocekan Messi ia bisa tiba-tiba mengundang pejabat kelas satu di negeri ini. Marketingnya top markotop.
Itu semua masih ditambah kemiripannya dengan tokoh kartun yang luar biasa terkenal Squidward Tentacles di serial SpongeBob SquarePants, menjadikan penggemarnya lintas usia. Dan di tengah obrolan, si Masturvasi yang terkenal kritis bisik-bisik, “Mungkin juga karena dia Chindo Broo”. Upssss obrolan para konten kreator nanggung ini berbahaya dan sedikit asal-asalan. Yah namanya orang frustasi akibat ratingnya tidak naik-naik, kita maklumi saja. Selamat malam semoga esok dikala kau terbangun subscribermu tembus 22 Juta.