Wates, 16 Mei 2020 – Cara pengelolaan media sosial dengan baik bersama Ahmad Naufa K selaku penulis di NU Online yang di moderatori oleh Shintya Kurniawan selaku Ketua PAC IPPNU Wates via live instagram @pelajarNUwates.
Bincang media ini sebagai salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pelajar NU Kapanewon Wates dengan menghadirkan narasumber dari NU Online yaitu saudara Ahmad Naufal K untuk berdiskusi bersama mengenai pengelolaan media sosial yang baik.
Media sosial layaknya seperti media zaman dahulu yang disebarkan lewat syair yang kemudian terkenal, sama halnya seperti media sosial yang mengenalkan berbagai karya ke seluruh dunia. Untuk membangun media sosial yang baik, beliau menuturkan beberapa tips dan strategi untuk membangun media sosial yang diminati oleh berbagai pihak, baik kalangan sendiri maupun umum.
Beberapa tips dari beliau antara lain, kita harus mengetahui dasar-dasar yang hendak dilakukan, seperti tujuan, sasaran, marketing dan manajemen yang terarah. Sebagai pelajar yang masih minim ilmu, beliau menuturkan bahwa kita hendaknya terus belajar, menggali potensi diri lewat karya-karya yang kita minati dan belajar dengan orang-orang yang lebih berpengalaman dan mencari ilmu diluar sana.
Untuk mengoptimalkan fungsi dari media sosial, kita dapat membangunnya dengan menciptakan karya-karya yang menarik dikalangan anak muda dan dapat diterima bagi masyarakat umum, yang tentunya masih asing dengan hal-hal yang mereka tidak ketahui.
Contohnya kita sebagai kalangan NU pasti sudah umum dengan kalimat ‘ngaji’, tapi bagi mereka mungkin masih asing, sehingga lebih dikenalkan dengan bahasa kota yaitu ‘kajian’, jadi kata-kata yang terbentuk benar-benar kalimat inti yang mereka pahami.
Mengelola media sosial agar lebih efektif dapat kita lakukan dengan pengelolaan manajemen dengan membagi tugas satu sama lain, contohnya si pembuat konten yang fokus terhadap karya, ada si pencari dana, sehingga semuanya berjalan seimbang.
Bincang Media ini juga membuka kesempatan untuk teman-teman yang kiranya ada beberapa hal yang mau ditanyakan antara lain, seperti :
1. Dengan adanya media sosial yang marak berbagai konten, bagaimana tips agar pelajar dan masyarakat umum yang belum tau dan minim ilmu tidak mudah terprovokasi dengan adanya berbagai media?
Jawab:
Sebagai kaum muda, kita harus banyak membaca buku tentunya buku tentang NU, tokoh-tokoh ulama, dan karya-karya besar dan kita harus memiliki idola yang dapat menjadi panutan kita dan menyaring berbagai informasi mengenai hal-hal baru kita ketahui dan menanggapinya dengan baik tanpa adanya caci makian.
2. Bagaimana cara mengoptimalkan pengelolaan media di PAC agar tetap aktif?
Jawab:
Tips yang paling penting yaitu kita harus mengelola manajemen pembagian tugas, menciptakan karya-karya yang sesuai dengan apa yang kita bakati dan minati.
Karya-karya tersebut tidak harus selalu membicarakan tentang diri kita (NU), tetapi tentang hal-hal umum contohnya film pendek, puisi, lagu-lagu, lukisan, dll.
Selain itu kita dapat bergabung dengan Lazisnu dll untuk menambah pemasukan diluar dari kita untuk menambah keuangan guna untuk pengelolaan media kita. Setelah adanya karya-karya, media sosial selain sebagai sarana untuk berkarya juga dapat kita selipkan komersil antara lain iklan dll.
3. Bagaimana cara membangun jiwa optimis bagi kita yang baru belajar untuk mengelola media dengan karyanya?
Jawab:
Untuk membangun jiwa optimis bagi kita yang masih belajar, teruslah berkarya, berlatih, dan berusahalah sesuai dengan minatnya, sebagai salah satu contoh menulis sesuai bakat, misal di bidang kesehatan, olahraga, seni, dan tidak harus selalu tentang kita (NU).
Apalagi disaat pandemi ini, kita manfaatkan dengan sangat baik untuk belajar dan menggali potensi kita, jangan hanya rebahan dan scroll yang kurang penting.
Shintya Kurniawan