PURWOREJO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo memprediksi musim kemarau 2019 ini bakal lebih panjang dibandingkan daripada tahun 2018 lalu. Menghadapinya, BPBD Kabupaten Purworejo bersiaga menyiapkan 1.728 tangki untuk melayani masyarakat di wilayah yang kekurangan air.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Sutrisno mengatakan, pihaknya telah mengajukan penambahan jumlah tangki air bersih dalam menghadapai kemarau 2018. Demikian juga dengan Surat Keputusan (SK) Darurat Kekeringan telah siap diperpanjang.
“Penambahan itu mengingat jumlah yang disediakan dinilai masih kurang karena ada kemungkinan kemarau tahun ini akan lebih panjang. Jumlah tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter yang kita siapkan sesuai APBD murni sebanyak 374 tangki. Di perubahan kita ajukan lagi sehingga totalnya mencapai 1.728 tangki,” kata Sutrisno saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Penambahan ini disesuaikan dengan total pengiriman yang terjadi dalam kemarau 2018 dimana mencapai 1.143 tangki untuk melayani 58 desa. Adapun tahun ini jumlah desanya bertambah menjadi 60 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
“Dasar penentuan jumlah tangki tahun ini sebenarnya disesuaikan dengan data tahun 2017 yang hanya mengeluarkan 300 tangki saja,” imbuh Sutrisno.
Adapun air yang dipergunakan untuk didistribusikan ke desa yang membutuhkan pasokan air bersih berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Purworejo. Meski demikian ada wilayah yang mendapat distribusi air menggunakan sumber non PDAM.
“Ada dua sumber lain yang dipakai yakni sumber di Medono Kecamatan Bener dan Gua Sumitro Kulonprogo untuk yang Kaligesing,” tambahnya.
Hanya saja untuk kedua sumber itu belum digunakan karena daerah langganan belum mengajukan permohonan pengiriman air. Sumber Medono sendiri untuk mensuplai air di Desa Medono, Jati, Cacaban Lor dan Desa Kamijoro di Kecamatan Bener. Sedangkan untuk Gua Sumitro biasanya untuk mensuplai air di Desa Donorejo dan Desa Tlogoguwo.
“Untuk Medono karena letak summber yang ada di bagian bawah, sementara yang kekeringan ada di wilayah yang lebih tinggi dan berjarak sekitar 3 kilometer. Kalau yang Gua Sumitro karena tangki pengangkut air tidak kuat melalui tanjakan yang ada,” tuturnya.
Kepala Markas PMI Purworejo Supangkat mengungkapkan pihaknya juga telah menyiapkan 52 tangki di tahap awal pengiriman air bersih. Jumlah itu dimungkinkan masih akan bertambah. “Kami sudah menyiapkan dan menyesuaikan pengiriman dengan BPBD Purworejo,” kata Supangkat.