PURWOREJO – Ratusan jiwa warga Dusun Klimparan, Krajan, Kabekelan dan Pecitran Desa Prapaglor Kecamatan Pituruh terancam terisolir lantaran jembatan penghubung empat dusun itu dengan dunia luar mengalami kerusakan sejak 2015 silam.
Kepala Desa Prapaglor, Heti Kusnani mengatakan, kerusakan sejak beberapa tahun silam itu terjadi lantaran jembatan yang membentang diatas sungai Kedungggupit Kulon tersebut diterjang banjir sehingga menyebabkan dua kaki penopang badan jembatan patah.
“Bagian tengah jembatan tampak melengkung karena ada dua tiang yang patah. Jadi posisi kedua kaki itu menggantung, tidak menyentuh tanah,” kata Heti, kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi tersebut menyebabkan badan jembatan sangat berbahaya ketika dilewati oleh pejalan kaki maupun pengguna kendaraan. Namun, warga tidak memiliki pilihan. Mereka tetap menggunakan jembatan tersebut untuk beraktifitas sehari-hari.
“Sebenarnya ada akses lain, namun kalau tidak melewati jembatan tersebut harus memutar sangat jauh. Jadi mau tidak mau jembatan itu tetap digunakan meski kondisinya sudah mengkhawatirkan,” katanya.
Warga setempat berupaya untuk melakukan perbaikan ringan dengan menambal bagian kaki dengan kayu agar jembatan dapat dipakai. Namun upaya tersebut hanya sementara karena kekuatannya sangat terbatas. Bahkan saat ini kayu tersebut sudah terlihat miring.
“Kami sudah berupaya untuk mengusulkan kepada pihak terkait agar segera mendapatkan penanganan. Namun sampai saat ini belum mendapatkan respos positif,” katanya.
Pihaknye telah mengusulkan pada saat Musyawarah Penggalian Gagasan Dusun (Musdus) di 6 dusun. Bahkan pernah salah satu kegiatan RJMDes pada tahun 2012 namun belum terealisasi, pada RPJMDes tahun 2019-2025 pemerintah desa kembali mencantumkan jembatan ini untuk dilakukan tindakan.