Mahasiswa Dituntut Jadi Agen Pemberdayaan

PURWOREJO – Mahasiswa harus mampu menjadi agen pemberdayaan. Pasalnya, era revolusi industri 4.0 ini tantangan yang dihadapi masyarakat sangatlah besar. Peran generasi millenial terdidik seperti mahasiswa sangatlah penting untuk turut serta menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan.

Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Purworejo, Titik Mintarsih saat melepas 166 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI An-Nawawi Berjan, Kamis (18/7) di Aula Kecamatan Butuh.

“Keberadaan mahasiswa di desa akan membuat desa setempat semakin bersemangat dalam membangun desanya. Kami berharap, mahasiswa peserta KKN ini dapat menjadi pemantik pemberdayaan agar pembangunan di desa semakin baik lagi,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, kaum millenial dipercaya dapat menjadi salah satu nafas pembangunan di desa. Tantangannya adalah bagaimana mahasiswa mampu membentuk mindset di masyarakat agar mereka memiliki semangat yang lebih dalam rangka menggali potensi yang ada di desanya.

“Terlebih, Kabupaten Purworejo ini menjadi langganan obyek kegiatan KKN dari kampus-kampus lain di luar Purworejo. Harapan kami, kampus yang asli Purworejo ini dapat menjalankan kegiatan KKN dengan lebih baik, lebih kreatif dalam menyusun program kerja sehingga betul-betul memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Pembantu Ketua (Puket) III Bidang Kemahasiswaan STAI An-Nawawi, Muhaini MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa KKN kali ini mengambil tema tentang riset dalam rangka menggali potensi desa. Para mahasiswa tersebut akan menjalani kegiatan KKN di tiga kecamatan yakni Kutoarjo, Butuh dan Pituruh.

“Desa memiliki potensi yang luar biasa. Persoalannya adalah potensi terkadang kurang digali secara maksimal. Harapan kami, mahasiswa peserta KKN ini dapat membantu pemerintah desa dengan melakukan riset untuk menemukan potensi desa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, peserta KKN tahun ini berasal dari dua jurusan yakni hukum ekonomi syariah dan perbankan syariah. Para mahasiswa telah dibekali berbagai pengetahuan selama menjalani kegiatan pembelajaran di STAI An-Nawawi. Dengan pengetahuan tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mengurai berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat sehingga potensi yang ada dapat tergali dengan baik.

“Peserta ini memiliki latar belakang yang heterogen karena berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Maka kami mohon maklum kepada para kepala desa yang akan menjadi tuan rumah KKN jika nanti ada perbedaan tutur kata, logat bahasa dan kebiasaan. Kami mohon bimbingannya,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Rekomendasi
Populer This Month
Populer
Direktori