PURWOREJO – Stigma negatif premanisme kerap menempel dalam tubuh organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila (PP). Anggota PP diminta untuk tidak naik pitam dan menanggapinya dengan anakisme tapi harus tetap tenang dan terus menunjukkan jika anggapan itu tidak benar.
Hal itu disampaikan Ketua Pemuda Pancasila Purworejo, Najib Ali Syahbal saat dilakukan pelantikan pimpinan anak cabang PP Kecamatan Bagelen, Purwodadi, Ngombol dan Grabag yang dipusatkan di areal parkir utama Pantai Jatimalang Kecamatan Purwodadi, kemarin. Kegiatan diikuti ratusan peserta dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Sukmo Widi Harwanto yang mewakili Bupati serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) keempat kecamatan.
“Kita bukanlah preman. Yang benar adalah free man atau oang-orang yang merdeka dan memiliki aktivitas normal dan memiliki mata pencaharian serta tidak melanggar tata aturan dan norma yang ada,” ujar Najib.
Menurutnya, PP selalu berusaha meningkatkan keanggotaan dan melibatkan banyak unsur mulai dari petani, nelayan, maupun jenis profesi yang lain. Sebagai ormas, dia mengajak seluruh anggota untuk peduli dan selalu siap dan turun saat masyarakat membutuhkan.
“Jika ada kesulitan di tengah masyarakat, anggota PP harus hadir. Kita juga harus selalu siap membantu tugas-tugas yang diemban oleh TNI/Polri,” tambahnya.
Diungkapkan jika PP Purworejo akan melakukan serangkaian peningkatan kemampuan anggota, khususnya di bidang bela negara. Hal ini penting untuk menyiapkan anggota yang handal dan siap berada di garis depan jika ada gangguan di tengah masyarakat.
Selain itu, PP Purworejo juga telah menyiapkan sejumlah agenda lain untuk terus memperkuat keberadaannya. Meski tidak berafiliasi terhadap partai politik manapun, namun pihaknya akan terus mensuport anggota untuk mengisi ruang politik yang ada.
“Tengah disiapkan kartu keanggotaan PP. Setidaknya di setiap kecamatan akan ada 50 anggota yang memiliki latar belakang pekerjaan bermacam-macam. Dan keberadaan mereka dibuktikan dengan KTA yang ada,” tambahnya.
Kepala Dindikpora Purworejo Sukmo Widi Harwanto mendukung langkah yang dilakukan oleh PP Purworejo untuk berbenh. Dia yakin keberadaan PP, khususnya di wilayah selatan-selatan Purworejo akan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.
“Dalam 10 tahun mendatang akan ada perubahan mencolok di kawasan selatan-selatan Purworejo ini. Ini menjadi tantangan bagi PP,” tutur Sukmo.
Keberadaan Bandara Yogyakarata International Airport (YIA) di Kulonprogo, DIJ akan akan membawa perubahan sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Faktor perubahan kulutur budaya jika arahnya sudah merongrong terhadap Pancasila, PP diminta untuk bergerak.
“Dengan soliditas yang ada, saya yakin PP akan bisa mengatasi hal ini,” imbuh Sukmo.