Tatak panggilan karibnya sudah terjun ke dunia politik sejak usia belia. Tiga tahun setelah lulus SMA, bapak dua anak ini mulai berlaga dalam kontestasi Pemilihan Legislatif tahun 2009. Dan periode ini menjadi periode yang ketiga baginya.
Kepada buletin wakil rakyat, Tatak bercerita bahwa pertama kali terpilih menjadi anggota DPRD usianya masih 23 tahun. Waktu itu dirinya menjadi satu-satunya anggota legislatif dari Partai Pelopor.
“Itu pengalaman politik pertama bagi saya. Atas restu dari keluarga serta dukungan dari masyarakat akhirnya tahun 2009 saya menjadi anggota dewan termuda,” kata suami dr Yuliyani yang juga berpengalaman menjadi pengurus DPD KNPI Purworejo ini.
Ketua Sayap Tidar, organisasi kepemudaan Partai Gerindra tersebut, dua periode duduk sebagai anggota DPRD tersebut menjadi pengalaman dan bekal bagi dirinya dalam mengemban amanah sebagai anggota DPRD di masa jabatan 2019-2024 ini.
Pria kelahiran 9 Mei 1986 ini memiliki harapan besar untuk dapat berkontribusi dalam mengembangkan dunia pertanian di Purworejo mengingat potensi di bidang tersebut sangat besar.
“Ini karena saya juga petani dan saya mencintai bidang tersebut. Bagaimana anak-anak muda tidak malu menjadi petani serta mengedukasi petani kita agar dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produktifitasnya,” katanya.
Tatak mengaku sejak beberapa waktu lalu dirinya merintis usaha di bidang agrobisnis seperti menanam semangka di kawasan pesisir Purworejo hingga menanam jeruk di daerah Pontianak Kalimantan. Selain itu, usaha yang ia bangun juga merambah ke bidang perikanan yakni tambak udang dan ikan air tawar.
“Bahkan untuk perikanan air tawar saya memproduksi pakan sendiri sehingga hasilnya dapat lebih maksimal,” katanya.