Nikmah Nurbaiti Jadi Kandidat Cabup Terkuat

Sedikitnya ada 14 polling tentang siapakah yang dipilih masyarakat (warganet) untuk menjadi kandidat dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Purworejo 2020 mendatang. Polling itu dimuat di sebuah situs pollingkita.com.

Dari 14 polling tersebut, hanya satu yang nampaknya mendapatkan respon serius dan positif dari masyarakat. Selebihnya, kaleng-kaleng jika dilihat dari nama-nama yang muncul hingga minimnya respon warganet. Dan satu-satunya polling yang menurut saya paling serius itu pemenangnya adalah Dr Nikmah Nurbaiti SPd MPd. Ia terpilih secara meyakinkan menjadi kandidat terkuat calon Bupati Purworejo 2020-2025 versi pollingkita.com.

Polling yang dibuat pada 19 Juni 2019 tersebut, hingga hari ini, Kamis (4/7) telah diikuti oleh 1.678 orang. Dari jumlah pemilih tersebut, Dr. Nikmah Nurbaiti, S.Pd, M.Pd memperoleh 588 Suara atau 35,0%, Yophi Prabowo, SH 278 suara atau 16,6%, Dion Agasi Setiabudi, S.IKom 263 suara atau 15,7%, Agus Bastian, SE, MM 165 suara 9,8%, R. Muhammad Abdullah, SE, SH 119 suara 7,1%, Drs. Murwanto 98 Suara 5,8%, Yuli Hastuti, SH 90 suara 5,4%, Luhur Pambudi M ST, MM 77 Suara.

Yang menarik dari hasil polling tersebut adalah Nikmah Nur Baiti bukanlah politisi. Ia adalah seorang pendidik atau lebih tepatnya adalah Kepala SMA Negeri 7 Purworejo. Sementara lawan-lawannya dalam polling tersebut adalah nama-nama beken yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan kabupaten.

Sebut saja Agus Bastian (Pengurus DPP Demokrat, Bupati), Yophi Prabowo (Ketua Partai Demokrat, Wakil Ketua DPRD), Yuli Hastuti (Ketua Partai Golkar, Wakil Bupati), Luhur Pambudi Mulyono (Ketua PDI Perjuangan, Ketua DPRD), M Abdullah (Mantan Ketua Partai Demokrat, kini Ketua Bappilu Nasdem), Murwanto (birokrat), Dion Agasi (politisi tampan dari PDI Perjuangan yang kini menjadi anggota DPRD).

Jelas, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pilihan 1.678 pemilih itu adalah kesukaan dan ketidaksukaan. Hasil tertinggi yang berhasil diraih Nikmah Nurbaiti itu karena ia disukai oleh 588 orang yang mengikuti polling tersebut. Sementara Luhur Pambudi yang berada di posisi paling bontot hanya disukai oleh 77 orang pengikut polling. Hasil ini juga membuktikan bahwa jabatan publik, jabatan politik ternyata tidak serta mampu mendongkrak elektabilitas hingga akhirnya publik menjatuhkan pilihan. Karena elektabilitas sederhananya adalah hasil dari kelakukan.

Kendati demikian, apapun hasilnya, polling ini paling tidak menjadi warning bagi partai-partai politik di Kabupaten Purworejo yang ingin berlaga pada Pilkada 2019 untuk berhati dalam menentukan kandidat yang akan diusung. Nampaknya, rakyat tidak ingin disajikan kontestasi Pilkada miskin gagasan seperti yang sudah-sudah. Kita semua berharap, calon kandidat nantinya betul-betul putra terbaik bumi Bagelen yang cintanya pada rakyat tulen. Meski bukan dari politisi beken, tapi gagasan, ide dan track recordnya keren.

Polling memang tidak bisa dijadikan ukuran. Apalagi dengan teknologi pembuatnya menjadi sangat dimudahkan. Tapi, harus diingat jika tak mudah meraih kepercayaan. Bagi pemburu jabatan, kepercayaan hanyalah angan-angan.

Lantas, darimanakah Bu Nikmah bisa mendapatkan suara sebegitu banyak? Teman saya berbisik, ah paling juga dari alumni SMA Negeri 7 plus murid-murid dan guru-gurunya…. hehehehe

Politik
Rekomendasi
Populer

1 Comment. Leave new

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Direktori