Suatu siang, saat bulan Juni mulai meruntuhkan hujannya…
Rerintikan itu seperti mata pedang yang beradu cepat melesat turun dari langit yang berlapis-lapis, menyayatku penuh dendam…
Dan kini aku terus mencoba bertahan, diantara luka yang kian menganga..
AKU DITETAPKAN SEBAGAI TERSANGKA…
Aku masih diam di tengah pesta pora pongah cakil yang banyak bertingkah…
Aku melihat ada yang girang meski ku yakin hatinya akan terus berdebar…
Dikejar rasa bersalah yang tak berkesudahan…
Aku juga melihat tak sedikit yang kaget tidak mengira…
Jika aku yang dikorbankan…
Aku dikambinghitamkan dengan dalil yang tidak masuk akal…
Aku yang hanya pekathik berkedudukan rendah di sebuah lembaga, harus menanggung dosa … Entah dosa siapa
Tapi jangan kau kira jika aku adalah singa yang mudah kau elus-elus punggungnya…
Atau kuda yang tetap membisu ketika kau tepuk-tepuk kepalanya..
Kau telah salah memilih kambing untuk kau korbankan…