Orang bilang ada perbedaan mendasar diantara cowok dan cewek dalam memandang sepakbola. Yaa kata banyak orang, cewek hanya tertarik dengan seberapa tampan wajah pemain bola dan seberapa sixpack tubuhnya, ketimbang berfikir ruwet memikirkan skill pemain hingga taktik pelatih. Namun, terlepas dari itu sepakbola tetaplah menjadi olahraga yang paling populer di dunia ini. Kamu yang suka voli, badminton, pingpong hingga olahraga bekelan tak boleh mendebat karena data-datanya jelas. Tahun lalu, worldatlas merilis data bahwa sepakbola masih menjadi olahraga yang paling populer dibanding berbagai jenis olahraga yang lain. Setidaknya ada 4 milliar penggemar sepakbola di seluruh dunia, jauh mengungguli kriket di posisi dua dengan 2,5 milliar penggemar. Hal ini didukung dengan Cristiano Ronaldo, pesepakbola Juventus yang sebelumnya malang melintang dari Lisbon ke Manchester kemudian ke Madrid. Cristiano Ronaldo atau CR 7 masih menduduki peringkat pertama sebagai atlet terpopuler berdasarkan ESPN World Fame 100. Bahkan, ada tiga pesepakbola yang menjejali 5 besar diantara sedikit atlet dari olahraga lain. Selain CR 7, ada Lionel Messi nya Barca di peringkat 3 dan Neymar di peringkat 5. Wow!
Tak ayal, merebakanya virus Corona yang juga berimbas kepada berhentinya seluruh siaran sepakbola di seluruh dunia berpotensi menjadikan sepakbola sebagai penyumbang kegabutan paling parah yang bisa disebabkan dunia olahraga ketimbang potensi kegabutan yang ditimbulkan olahraga-olahraga lain. Padahal alih-alih hanya disebut sebagai bagian dari ‘olahraga’, sepakbola telah menjadi bagian kehidupan bagi banyak orang. Menonton sepakbola di stadion adalah pengalaman mengasyikkan tersendiri bagi banyak orang, bahkan untuk mereka yang tak paham sepakbola. Dan saya kasih bocoran sedikit, stadion adalah salah satu tempat pacaran paling romantis yang kadang tidak terpikirkan oleh bucin-bucin millenial. Ya, menciptakan keheningan diantara dua insan di tengah ratusan ribu kegaduhan bola bukanlah perkara mudah, namun jika berhasil sudah pasti menjadi keromantisan yang haqiqi. Yang ini silahkan dicoba, syaratnya kamu mesti terlebih dahulu punya pasangan.
Untuk penggemar bola sejati, mendengar anthem atau lagu wajib Liga Champion di waktu mustajab sepertiga malam saja sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Belum lagi puasa tahun ini sebenarnya punya potensi keasyikan yang luar biasa karena berbarengan dengan EURO 2020. Kurang nikmat apa coba, menunggu lailatul qodar sembari menonton bola? Kompromi beribadah yang menguntungkan tidak hanya di dunia tapi juga di akherat. Ups. Sayangnya, EURO pun juga mesti ditunda hingga tahun depan.
Saya pribadi memiliki banyak pengalaman yang menyenangkan tentang bola. Salah satunya adalah menonton siaran bola tengah malam bersama putri pertama yang kini berusia 4 bulan. Sebagaimana bayi pada umumnya, kadang mesti terbangun di tengah-tengah malam. Selama ini bisa dilalui dengan cukup mudah karena ia akan saya pangku untuk menonton pertandingan klub idola di televisi. Karena siaran sepakbola berhenti, maka kewajiban menggendong atau memangku itu terpaksa saya limpahkan ke istri. Kalau istri protes bahkan marah-marah, saya bilang bahwa yang lebih pantas disalahkan adalah siaran bolanya yang pada hari-hari ini mesti berhenti. hehe
Nah, di artikel ini sebenarnya saya pengen berbagi kepada sesama penggemar bola mengenai beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kegabutan serupa. Kegabutan akibat kerinduan yang mendalam kepada sepakbola yang selama ini telah menjadi jalan hidup. Setidaknya kita mesti punya akal yang mandiri dan kreatif untuk mengentaskan kegabutan dari kalangan penggemar sepakbola alih-alih menunggu pemerintah mengeluarkan kartu semacam kartu PRA-KERJA yang kita namai kartu PRA-BOLA, ya semacam kartu untuk membayar siaran PARABOLA yang sudah diverifikasi pemerintah. Tapi ingat, kalau semua siaran bola ditutup lantas apa yang akan kita tonton? Siaran rerview dan pertandingan lawas yang sebenarnya dapat diakses gratisan di Youtube? Tentu akan jadi kontroversi yang berlarut-larut.
Yuk, langsung saja kita simak beberapa ide untuk mengatasi kerinduan terhadap spakbola.
Menonton Film
Ada banyak film tentang bola yang bisa kamu tonton di banyak waktu luang saat ini. Misalnya saja film berjudul Goal yang menceritakan seorang pemuda asal Meksiko bernama Santiago Munez dalam mengejar mimpi menjadi pesepakbola profesional. Perjalanan Santiago, yang merupakan seorang imigran ilegal Meksiko bisa disaksikan di Goal, Goal II, dan Goal III. Ada banyak pesepakbola top terlibat di film itu. Sebut saja David Beckham, Zinedine Zidane, Steven Gerrard, hingga Frank Lampard.
Selain itu ada film Class of 92 yang menceritakan generasi semas Manchester United. Film ini cocok bagi para penggemar MU dan para pesepakbola muda yang sedang merintis karis. Atau film Ronaldo yang menceritakan tentang atlet terpopuler saat ini, Cristiano Rolando. Film Ronaldo menceritakan mengenai perjalanan hidup Ronaldo sejak lahir hingga sampai ke klub raksasa Real Madrid.
Untuk para suporeter garis keras ada film berjudul Green Street Hooligan. Film ini menceritakan pendukung garis keras West Ham United, Green Street Elite. Dibintangi oleh Elijah Wood, film ini rilis pada 2005.
Sementara itu dari dalam negeri ada film Garuda Di Dadaku dan Tendangan Dari Langit yang sangat cocok ditonton bersama sang buah hati. Nah, kalau pengen yang lucu-lucuan Shaolin Soccer menjadi tontonan wajib yang akan sangat menghibur para penggemar bola.
Adu Playstation
Meski saya bukan penggermar game dan cenderung tidak paham kenapa orang rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk memainkan game di Android, namun khusus Pro Evalution Soccer saya bisa sangat antusias. PES adalah game sepakbola besutan Konami yang sangat populer di dunia, bersaing dengan game FIFA dari EA Sports.
Adu kelihaian menjalankan klub idola dengan rival menjadi pengalaman yang mengasyikkan. Mulai dari adu strategi, menyusun line up hingga memainkan para pemain bintang di klub tersebut akan membangkitkan ingatan kita pada klub idola yang harus terhenti beberapa saat. Selain itu, ada juga game semacam Football Manager yang digunakan untuk memanajeman dan membangun klub dari nol.
Menonton Pertandingan Lawas
Menonton pertandingan lawas juga sangat mengasyikkan. Apalagi yang menyagnkut klub idolamu. Banyak pertandingan-pertandingan legend yang bisa kamu tonton. Misalnya saja Comeback fantastis Liverpool terhadap AC Milan di Final Champion 2005. Atau kalau yang mau agak sedih, lihat pembantaian Jerman kepada Brasil di Piala Dunia 2014. Saya yakin effectnya tak kalah sedih dari drama-drama di Indosiar.
Pertandingan-pertandingan lawas ini bisa dicari dengan mudah di youtube. Jika pertandingannya masih cukup baru silahkan dicari di footballfullmatch.
Membaca Buku Tentang Bola
Salah satu buku sepakbola terbaik adalah A Life too Short karangan Ronald Reng. Buku ini disusun Ronald Reng untuk menepati janjinya kepada istri mendiang Robert Enke, kiper tim nasional Jerman yang tewas akibat bunuh diri. Di awal cerita, buku ini mengisahkan Enke muda yang penuh gairah dan bermasa depan cerah. Seiring perjalanan kariernya ia mengalami depresi terus-menerus akibat karier yang sempat terjun bebas kala membela Barcelona di Liga Spanyol dan Fenerbahce di Liga Turki. Ditambah putri kesayangannya sudah lama meninggal karena sakit. Meskipun sempat meraih sukses selama membela Hannover di Bundesliga, Enke lebih memilih mengakhiri hidupnya sendiri, justru ketika pintu tim nasional Jerman mulai terbuka untuknya.
Selain itu ada buku perjalanan Sir Alex Ferguson Managing My Life dan My Autobiography karya pelatih legendaris Sir Alex Ferguson. Buku pertama dirilis tepat setelah generasi emas Manchester United meraih treble bersejarah pada tahun 1999. Sedangkan buku kedua menandai pensiunnya dari dunia sepak bola. Kedua buku ini merupakan bacaan wajib bagi para penggemar Red Devils, maupun yang bukan. Makin menarik karena keduanya merupakan autobiografi aatau ditulis sendiri oleh Sir Alex Ferguson. Dengan gaya bertutur orang pertama, buku ini mengupas diri sang manajer legendaris mulai dari masa-masa mudanya di Skotlandia, kehidupan pribadi dan keluarganya, serta tentu saja akhir dari sukses berkepanjangannya di United.
Bagi yang suka dengan taktik, bacalah Inverting the Pyramids karya Jonathan Wilson. Buku ini terpilih menjadi Best Fooball Book dalam penghargaan British Sports Book Awards pada tahun 2009. Buku ini banyak dicari karena cukup jarang ditemukan buku tentang sepakbola yang mengkhususkan tentang taktik. Wilson membahas revolusi taktik negara-negara Eropa hingga Amerika Latin dengan cara bertutur yang mudah dipahami pembaca awam sekalipun.
Bermain Bola Dengan Orang Terdekat
Yang tidak kalah menarik, adalah bermain bola dengan orang terdekat. Di tengah pandemi kita mesti pandai-pandai menjaga imunitas. Salah satunya dengan berolahraga. Ingat, Physical distancing bukan beratrti tak berolahraga sama sekali. Berolahraga tetap dianjurkan selama mengindahkan himbauan pemerintah seperti tetap menjaga jarak. Kita bisa bermain bola ringan seperti melakukan passing dengan buah hati atau orang terdekat di depan rumah. Memainkan hobi sekaligus menjaga kebugaran bukan hal yang buruk.
Yak, setidaknya itu beberapa ide yang menarik untuk megnatasi kegabutan dan kerinduran kita terhadap sepak bola. Semoga Covid-19 segera berakhir dan kita bisa kembali menonton pertandingan klub idaman.