Setiap Pengalaman Adalah Pelajaran, jargon inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya NUBackPacker hingga hari ini. Sejak pertama berdiri, tepatnya pada penyelenggaraan Muktamar NU Jombang Agustus 2015, NUBackPacker telah berkembang ke berbagai daerah di seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Semangat gerakannya diimplementasikan dalam tiga nilai utama, yakni: Dolan, Sowan dan Ziaroh. Ketiga nilai utama yang diharapkan sudah ada pada ruang-ruang aksi, bukan lagi pada ruang ide dan teori. Gagasan nilai-nilai yang diperjuangkan NUBackpacker ini tidak lepas dari konsep segitiga hubungan yang dialami manusia, yakni: hubungan dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam semesta.
‘Dolan’ tidak berhenti pada makna melancong, refreshing atau sekedar melepaskan kepenatan. Dolan di NUBackpacker dimaknai sebagai dorongan sadar manusia untuk terus belajar dari satu tempat ke tempat yang lain. ‘Perbedaan’ yang ada ditengah-tengah manusia kadang disebabkan sesuatu yang sangat alami, yakni perbedaan sudut pandang. Perbedaan sudut pandang ini banyak dipengaruhi faktor lingkungan, mulai yang komplek hingga yang sangat sederhana: kurang dolan. Bepergian ke banyak daerah menjadikan seseorang kaya pengalaman.
Selain itu, dengan bepergian ke gunung-gunung dan bentang alam yang lain menjadikan manusia lebih peka terhadap nikmat yang telah diberikan Tuhan dalam setiap jengkal bumi. Nikmat yang tidak boleh disia-siakan dan harus dirawat sebaik-baiknya. Sebab itu, sudah seharusnya NUBackpacker banyak-banyak melakukan aksi kecintaalaman seperti tanam pohon di gunung, bersih sampah di sungai dan pantai dan lain sebagainya.
Nilai yang kedua adalah ‘Sowan’. Sowan adalah silaturahim kepada seseorang yang dihormati, baik dalam tataran ilmu agama atau yang lain. Budaya ini tampaknya mulai ditinggalkan oleh pemuda jaman sekarang. Padahal, disekitar kita ada begitu banyak sosok yang bisa digali dan ‘dicuri’ pengetahuannya. Contohnya adalah sowan kepada kyai dan kepada tokoh budaya di sekitar kita. Sebagai orang yang lebih banyak bergelut dengan kehidupan, tentu ada banyak nasihat dan nilai baik yang bisa diimplementasikan untuk diri sendiri atau dibagi dengan sobat-sobat yang lain.
Yang terakhir adalah ‘Ziarah’. Ziarah adalah upaya merenungi hal-hal yang telah terjadi. Sesuatu yang telah terjadi juga bagian dari pengetahuan penting agar kita bisa bersikap dengan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Ziarah yang pertama adalah ziarah ke makan ulama dan sesepuh dengan tujuan mengirim doa dan menghayati nilai-nilai perjuangan para pendahulu. Ziarah yang kedua, adalah menziarahi peninggalan-peninggalan sejarah agar kita tidak lupa dengan kearifan-kearifan di masa lampau.
Ketiga aksi ini sesungguhnya memberikan kesempatan yang sangat luas kepada sobat NUBackpacker untuk mendapatkan banyak pengetahuan. Dan sebaik-baik pengetahuan adalah yang dibagikan dan bermanfaat untuk orang lain. Maka, saya sangat bergembira dengan gerakan menulis yang di gelorakan oleh sobat-sobat NUBackpacker dimanapun berada. Sebagaimana pram, “Menulis adalah bekerja untuk keabadian”, maka menulis hal-hal dan nilai-nilai yang baik, adalah upaya mengabadikan kebaikan.
Salam Tinggi Tanpa Merendahkan
Ditulis untuk pengantar gerakan menulis di NUBackPacker Malang.