Namanya Dahno. Saya menjumpainya dalam perjalanan menuju Muktamar NU ke-34 di Lampung beberapa hari lalu.
Berbeda dari kebanyakan muhibbin, pemuda berusia 25 tahun asal Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ini berangkat ke Muktamar dengan mengendarai sepeda motor. Oh ya, Muhibbin sebutan bagi orang yang secara sukarela mendatangi Muktamar NU, meskipun tidak memiliki hak suara.
“Kami sudah janjian ketemu di lokasi Muktamar. Kami ada grup WA. Anggotanya berasal dari mana-mana,” terangnya, menyodorkan sticker bertuliskan NU Backpacker.
Dahno berangkat seorang diri. Bertolak dari Temanggung Senin (20/12/2021), sempat singgah satu malam di makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, sebelum tiba di penyeberangan Merak-Bakauheni pada Rabu (22/12/2021).
Seharusnya dia sudah menyeberang pada malam sebelumnya, namun karena harus menunjukkan hasil rapid test antigen, dia menunda dan menginap satu malam di posko Banser Banten di depan pintu masuk Pelabuhan Merak. Paginya dia diantar sahabat Banser ke pos penyeberangan.
“Saya sempat ditawari tidak beli tiket. Tapi saya tidak mau. Saya gunakan fasilitas masak saya tidak ada kontribusi,” ucapnya, seraya menawari saya tembakau Temanggung dalam bungkusan plastik.
“Dari rumah saya niati ngelayap untuk khurmat Muktamar. Sebagai warga negara, saya ikuti aturan pemerintah,” sambungnya.
Saya penasaran, apa sebenarnya melatarbelakangi niat pemuda yang mengaku aktif dalam kegiatan NU di tingkat ranting di desa tempat tinggalnya ini, mau bersusah payah motoran dari Temanggung ke lokasi Muktamar NU di Kota Bandar Lampung.
“Saya bangga bisa menjadi bagian dari Muktamar meskipun cuma sebagai penggembira,” tukasnya, menampik disebut dirinya telah bersusah payah hanya karena datang dengan motoran.
Saya sebenarnya ingin menyambangi acara NU Backpacker, yang dari kabar kawan baru itu, diadakan di sekitaran arena Muktamar.
Dalam perjalanan pulang, saya teringat kembali dan mengetikkan kata kunci di mesin pencari. Saya menemukan komunitas yang saya kenal dari teman yang saya jumpai di atas kapal penyeberangan itu sempat membuat acara bersih-bersih sampah di arena muktamar.
Salam takdhimku untukmu, juga orang-orang sepertimu yang atas dasar kecintaan telah menjadi bagian dari perhelatan Muktamar NU ke-34 di Lampung.