AMJ: Tunda Pemilu 2024 adalah Harga Mati!! Cak Imin Next Presiden

SEMARANG – Aliansi Mahasiswa Jateng (AMJ) mendukung pemilu diundur. Menurut mereka, hal tersebut selaras dengan kajian dan studi lapangan yang dilakukan, serta melihat perkembangan konfigurasi politik terkini.Selain melakukan diskusi berkenaan dengan tunda pemilu, AMJ juga melakukan deklarasi dukungan kepada Cak Imin menjadi calon presiden. Hal tersebut dilakukan di halaman DPRD Jateng, Sabtu (5/3).
Juru Bicara AMJ, Maulana mengatakan landasan tunda pemilu adalah ekonomi belum stabil dan masih banyak persoalan rakyat yang belum tuntas. Serta hutang uang negeri yang masih banyak”Rakyat butuh ketentraman dan harga-harga murah dibandingkan harus mengikuti pemilu lagi dalam waktu yang relatif singkat,” ungkapnya.
Mereka yang tergabung dengan AMJ antara lain merupakan mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Stekom, Universitas Semarang (USM), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo. Adapula, mahasiswa dari Udinus, Untag, Unissula, Universitas Ngudiwaluyo, Polines, Upgris, hingga Unika Soegijapranata.
Maulana menegaskan dengan kesadaran penuh dan banyak pertimbangan melihat Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Semua harus prihatin dan jeli melihat semua ini. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, seperti halnya ekonomi, hutang negara yang terus menumpuk “Serta proyek Wadas yang menuai kontroversi simpang siur, yang negara sendiri acuh tidak becus mengkondisikannya. Pemilu 2024 harus ditunda adalah harga mati,” katanya.
Maulana menjelaskan pengamat tak paham persoalan rakyat khususnya dari arus bawah. Menurutnya, percuma kalau digelar pemilu 2024, belum mampu menjawab solusi rakyat, dan tidak menghasilkan pemerintahan yang memahami rakyatnya.
Maulana membeberkan, Pemilu mendatang adalah pemilunya anak muda. 60 % pemilih adalah milenial dan Generasi Z. Maka ditangan mahasiswa lah warna Indonesia ditentukan. “Oleh sebab itu momentum pemilu adalah tanggung jawab yang harus diemban bersama, dengan itu kami harus membuktikan bahwa di tangan anak-anak muda Indonesia ke depan akan lebih baik,” tegasnya.
Maulana menilai sosok Cak Imin Iskandar merupakan representatif pemimpin yang ideal untuk memimpin Indonesia. “Cak Imin paham betul persoalan masyarakat khususnya dari menengah ke bawah. Hal tersebut terlihat dari rekam jejak, pengalaman, dan kiprah Cak Imin yang benar-benar meniti karir dari mahasiswa sampai sekarang,” tutur Maulana
Cak Imin juga sosok yang paling cocok dan sesuai dengan kebutuhan Indonesi ke depan. Menurut AMJ, Cak Imin adalah representasi aktivis mahasiswa, yang memahami nilai dasar perjuangan mahasiswa.

Watak beliau yang pluralis, humanis dan egaliter tidak bisa dipisahkan dari proses penempaan yang panjang, dimulai sejak beliau menjadi aktivis kampus dan pergaulannya dengan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). “Cak Imin adalah 100 % kader ideologis Gus Dur. Jadi, wajar saja kalau Cak Imin baru-baru ini meraih penghargaan kategori pimpinan DPR humanis dan demokratis oleh KWP Award 2021,” jelasnya.
Bahkan, katanya, sejak tahun 1999, rekor beliau sebagai Pimpinan DPR termuda (32 tahun) belum tergantikan. Cak Imin juga merupakan aktivis pemikir dengan menulis puluhan buku.
“Cak Imin juga salah satu pemimpin partai Islam terbesar di Indonesia, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam hal ini platform politik Cak Imim dirasa cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang plural,” bebernya.
Dengan beberapa capaian itulah menjadi pertimbangan Mahasiswa Jawa Tengah dari berbagai kampus memberikan mandat kepada Cak Imin untuk menjadi next president Indonesia ke depan. “Selain itu kami juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda di Jawa Tengah untuk mendukung perjuangan politik Cak Imin,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Rekomendasi
Populer This Month
Populer
Direktori