PC IPPNU Batang, Perempuan Harus Percaya Diri Untuk Mencapai Impian
BATANG – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Kabupaten Batang Maulinatus Sholikhah menegaskan, bahwa sebagai perempuan harus mempunyai kepercayaan diri untuk mencapai impian dan cita-cita.
Hal tersebut disampaikan saat Webinar Konseling pelajar dalam rangka peringatan hari lahir IPPNU ke-66 tahun, yang diadakan PC IPPNU Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah, dengan mengangkat tema “Membangun kepercayaan, Merajut impian, Bijak dalam tindakan”, pada Selasa (2/03), kemarin.
Menurutnya, tidak ada hambatan bagi seorang wanita untuk meraih kesuksesan, akan tetapi terkadang perempuan kurang percaya diri, sehingga akan mengahambat semua impian–impianya.
“Walapun sebenarnya ruang-ruang untuk perempuan sudah banyak, tinggal memilih saja,” ujar Lina.
Ia berharap, untuk perempuan terkhusus untuk rekanita IPPNU di Batang, nantinya akan lebih bijak, percaya diri dan kuat mentalnya, karena sebenarnya perempuan memiliki kekuatan yang lebih, akan tetapi tidak menyadarinya.
Ria Anisatussolikhah sebagai narasumber Webinar, menyampaikan ada dua generasi yaitu generasi Y dan generasi Z. Pada generasi Z tersebut generasi bisa mengakses internet selama 3-5 jam perhari, secara tidak langsung lebih banyak berinteraksi dengan teknologi.
“Salah satu manfaat teknologi adalah alternatif untuk mencari pengetahuan dengan mudah, akan tetapi harus paham dan bijak mengusai teknologi itu sendiri,” papar Ria yang juga sebagai Dosen IAIN Pekalongan dan penulis mubadalah.id tersebut.
Disampaikan, dengan penguasaan teknologi yang bijak, impian seperti menulis, berdagang online dan lainnya bisa kita wujudkan.
“Selain itu untuk meraih impian, kita harus mengenal diri kita sendiri, selalu percaya akan ada jalan dan selalu konsisten,” ungkapnya.
Ria berpesan, untuk meraih kesuksesan impian, kurangi rebahan dan mulai bawa perubahan dari diri kita sendiri apa yang bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan, sehingga secara sederhana membuat visi dan misi target untuk lima tahun kedepan.
Sedangkan menurut Nur wedia Devi Rahmawati yang juga narasumber webinar, apabila mempunyai impian maka kita bisa membuat skema pohon impian yang isinya impian atau harapan.
“Dengan tujuan akhir, kita bisa melihat tulisan tersebut sebagai motivasi atau pendorong untuk action”, tegas Devi, yang saat ini menjabat sebagai Lembaga Konseling Pelajar (LKPP) Pimpinan Pusat (PP) IPPNU.
Di jelaskan, untuk sebuah impian juga harus difokuskan dengan cara cerdas skala prioritas, dengan tujuan mampu memilah mana yang mendesak mana yang tidak dan mana yang penting dan mana yang tidak, agar bisa mengambil keputusan dengan baik.
“Pesan saya, ketika menjadi aktivis jangan lupakan nilai akademisnya dan keduanya harus seimbang,” pungkasnya.
Penulis : Nurul Milah