Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia bahkan terbesar di Dunia yang memiliki peran yang signifikan dalam politik negara. Sebagai organisasi dengan basis massa yang kuat dan pengaruh yang besar, NU memiliki potensi untuk menjadi penentu politik di Indonesia pada tahun 2024.
Dukungan Politik: Meskipun bukan partai politik, NU memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan politik kepada kandidat atau partai politik tertentu. Dukungan NU dapat berdampak besar terhadap kesuksesan calon yang didukungnya. Organisasi ini dapat memobilisasi basis massa yang besar untuk mendukung kandidat yang dianggap mewakili nilai-nilai dan kepentingan NU.
Jaringan Politik: NU memiliki jaringan politik yang luas di tingkat lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Jaringan ini memungkinkan NU untuk memperoleh informasi politik terkini, mempengaruhi kebijakan publik, dan memobilisasi dukungan massa dalam pemilihan umum. NU juga memiliki kemampuan dalam mengorganisir kegiatan politik seperti ceramah, pengajian, dan pertemuan lainnya yang dapat mempengaruhi opini publik.
Pengaruh Agama: Sebagai organisasi Islam yang dihormati, NU memiliki pengaruh yang besar dalam hal agama di Indonesia. NU dapat memainkan peran penting dalam membentuk agenda politik dan kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu keagamaan, seperti pendidikan agama, hukum Islam, dan moralitas publik. Pemimpin NU yang memiliki otoritas keagamaan yang diakui dapat memberikan arahan politik kepada para pengikutnya.
Mediasi Konflik Politik: NU juga memiliki sejarah sebagai mediator dan pengayom dalam konflik politik. Organisasi ini telah berperan dalam menyelesaikan perselisihan antara kelompok politik dan agama, yang berkontribusi pada stabilitas dan kesatuan sosial. Kemampuan NU dalam menjembatani perbedaan dan mencari titik kesepakatan membuatnya menjadi pemain kunci dalam meredakan ketegangan politik dan mendorong harmoni politik.
Advokasi Kebijakan: NU secara konsisten melakukan advokasi kebijakan yang mendorong keadilan sosial, kesejahteraan ekonomi, dan toleransi beragama. Prioritas kebijakan NU sering kali berkaitan dengan pendidikan, pengentasan kemiskinan, kesehatan, dan hukum Islam. NU dapat menggunakan platform dan jaringannya untuk mendorong reformasi kebijakan dan memastikan bahwa pemerintah mengatasi kebutuhan dan aspirasi anggota dan pengikutnya.
Namun, perlu diingat bahwa politik di Indonesia adalah proses yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti partai politik lainnya, kondisi sosial-ekonomi, dinamika regional, dan perkembangan internasional.
Dalam hal ini, meskipun NU terlibat dalam politik, organisasi tersebut memiliki pendekatan yang berbeda. NU cenderung memilih jalur politik yang tidak langsung, seperti mempengaruhi kebijakan melalui pemikiran dan advokasi, memberikan nasihat kepada pemimpin politik, serta memobilisasi massa untuk tujuan tertentu.
NU juga menekankan pentingnya menjaga netralitas politik, artinya organisasi ini tidak mendukung atau bergabung secara resmi dengan partai politik tertentu. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan independensi dan keluasan pengaruh NU di tengah-tengah beragamnya spektrum politik di Indonesia.
Pada akhirnya, NU berusaha mempromosikan nilai-nilai Islam dan memperjuangkan kepentingan bersama melalui pengaruh moral dan intelektual, sambil tetap menjaga jarak dengan politik praktis sehari-hari. Tujuannya adalah untuk membangun masyarakat yang lebih adil, berkeadilan, dan berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah.
Selain tidak terlibat dalam politik praktis, NU juga dengan tegas menolak politik identitas. NU menganggap politik identitas sebagai pendekatan yang membatasi dan memecah belah masyarakat berdasarkan perbedaan identitas, seperti suku, agama, atau etnis. NU percaya bahwa politik identitas dapat menyebabkan konflik sosial dan merusak keberagaman yang ada di Indonesia.
Sebagai ganti dari politik identitas, NU menganjurkan politik inklusif yang mengedepankan persatuan, kesatuan, dan kepentingan bersama. Organisasi ini berpendapat bahwa dalam politik, perhatian harus diberikan pada isu-isu substansial yang berkaitan dengan kesejahteraan umat dan masyarakat pada umumnya, daripada memfokuskan diri pada perbedaan identitas yang sempit.
NU memiliki sejarah panjang dalam mempromosikan semangat kebangsaan, pluralisme, dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Organisasi ini memandang bahwa persatuan dan keragaman adalah kekuatan bangsa yang harus dijaga dan diperkuat melalui pendekatan politik yang inklusif dan bertujuan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pandangan NU yang menolak politik identitas ini sejalan dengan upaya mereka untuk membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan saling menghormati di Indonesia.